Konteks Metode Analisis dan Desain Sistem 1, [ diktrus akutansi ]

Konteks Metode Analisis dan Desain Sistem 1, [ diktrus akutansi ] - Hallo sobat blogger Pendidikan, Posting yang saya unggah pada kali ini dengan judul Konteks Metode Analisis dan Desain Sistem 1, [ diktrus akutansi ] , Artikel ini bertujuan untuk memudahkan kalian mencari apa yang kalian inginkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Andes, yang kami tulis ini dapat kalian pahami dengan baik, semoga artikel ini berguna untuk kalian, jika ada kesalahan penulisan yang dilakukan oleh penulis mohon dimaafkan karena penulis masih newbie. baiklah, selamat membaca.

Judul : Konteks Metode Analisis dan Desain Sistem 1, [ diktrus akutansi ]
link : Konteks Metode Analisis dan Desain Sistem 1, [ diktrus akutansi ]

Baca juga


Konteks Metode Analisis dan Desain Sistem 1, [ diktrus akutansi ]

GAMBARAN UMUM

Sebuah sistem informasi perusahaan yang baik tidak terlepas dari sistem informasi itu dibangun. Analisis dan perancangan sistem informasi merupakan suatu mata kuliah yang mempelajari bagaimana membangun sebuah sistem informasi yang baik.
Sebelum kita membangun sebuah sistem informasi, tentunya kita perlu mengetahui gambaran tentang sistem informasi apa yang diperlukan oleh sebuah perusahaan. Sistem Informasi adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bertugas mengorganisasi mencatat / merekam ke dalam database dan mengelola data untuk menghasilkan informati berguna yang mendukung sebuah organisasi beserta karyawan, pelanggan, pemasok, dan rekanannya. Untuk itu sistem informasi perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa klasifikasi, yaitu:

�?Transaction Processing System (TPS) / sistem pemrosesan transaksi memproses transaksi bisnis seperti pesanan, kartu absensi, pembayaran,dll.
�?Management Information System (MIS) / Sistem Informasi Manajemen menggunakan data transaksi untuk menghasilkan informasi yang diperlukan para manajer untuk menjalankan bisnis.
�?Decision Support System (DSS) / Sistem Pendukung Keputusan membantu para pembuat keputusan mengidentifikasikan atau memilih antara pilihan atau keputusan.
�?Executive Information System (EIS) / sistem informasi eksekutif disesuaikan dengan kebutuhan informati unik para eksekutif yang merencanakan bisnis dan menilai performa terhadap rencana tersebut.
�?Expert System/Sistem Ahli meng-capture dan menghasilkan kembali pengetahuan pemecah masalah ahli atau pengambil keputusan kemudian mensimulasikan �pemikiran� ahli tersebut.
�?Communication and Collaboration System / sistem komunikasi dan kolaborasi meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara orang-orang dalam maupun luar organisasi.
�?Office automation system / sistem otomatisasi kantor memhantu para karyawan membuat dan berbagi dokumen yang mendukung aktivitas kantor sehari-hari.



LINGKUP PESERTA PEMBUATAN SISTEM INFORMASI

Di dalam pembuatan sebuah sistem informasi, tentunya kita perlu mengetahui siapa yang perlu terlibat atau yang dikaitkan dengan pembuatan sistem. Istilah orang yang memiliki ketertarikan pada sistem informati yang sudah ada atau ditawarkan dinamakan Stakeholder . Stakeholder bisa termasuk pekerja teknis dan nonteknis, bisa juga termasuk pekerja dalam dan luar.
Terdapat beberapa stakeholder di dalam pembuatan sistem, yaitu :
1. Pemilik Sistem (System Owner), yaitu seseorang / sekumpulan orang yang memutuskan / menentukan sebuah sistem yang akan dibangun. Biasanya pemilik sistem ini berasal dari kalangan manajemen. Biasanyan pemilik sistem lebih tertarik pada keuntungan yang didapat setelah sistem tersebut digunakan.
2. Pengguna Sistem (System User) adalah seseorang / sekumpulan orang yang menggunakan sistem informasi sehari-hari. Dalam menganalisis pengguna sistem informasi perlu dibedakan apakah pengguna seorang pengambil keputusan, spesialisasi (akuntansi, pengacara,dll) atau pengguna administrasi dan layanan dimana mengerjakan proses pemasukan data ke sistem dilakukan. Perlu diperhatikan bahwa pengguna sistem informasi juga bisa berasal dari luar perusahaan, seperti pelanggan, pemasok atau karyawan yang sedang bekerja diluar perusahaan.
3. Perancang Sistem (System Designer) adalah seseorang / sekelompok orang yang mempunyai kemampuan untuk merancang sistem informasi. Perancang sistem biasanya mempunyai keahlian khusus dalam bidang penggunaan teknologi informasi seperti
a. Administrasi database � spesialis dalam teknologi database yang akan digunakan untuk mendesain dan mengkoordinasikan perubahan ke database perusahaan.
b. Arsitek jaringan � spesialis merancang dengan menggunakan teknologi jaringan atau telekomunikasi.
4. Pembangun System (System Builder), yaitu seseorang yang mempunyai kemampuan untuk membangun sistem informasi sesuai rancangan yang diberikan oleh perancang sistem. Sama seperti perancangan sistem, pembangun sistem juga mempunyai keahlian tertentu dalam menggunakan teknologi informasi.
Seperti dijelaskan di atas bahwa stakeholder terbagi atas kelompok teknis dan non teknis untuk itu diperlukan seseorang / sekelompok orang yang mempunyai kemampuan untuk menengahi kelompok teknis dan non teknis. Istilah individu atau kelompok disebut dengan analis sistem (System Analyst). Peran analis sistem sangat penting dalam keberhasilan merancang sistem informasi. Untuk itu beberapa kemampuan harus dipunyai oleh analis sistem, antara lain :
�?Pengetahuan Teknologi Informasi baik yang sekarang maupun perkembangan teknologi informasi yang akan datang sehingga di dalam pembuatan sistem informasi sesuai dengan kondisi sekarang maupun yang akan datang.
�?Pengalaman dan keahlian dalam pemograman komputer. Sulit dibayangkan jikalau seorang analis sistem tidak mempunyai kemampuan membuat program padahal analis sistem harus menterjemahkan non teknis ke teknis.
�?Pengetahuan umum proses dan terminology bisnis � analis sistem harus mampu berkomunikasi dengan para ahli bisnis untuk memperoleh pemahaman masalah dan kebutuhan mereka.
�?Keahlian pemecahan masalah yang umum. Seorang sistem analis harus mampu membagi masalah perusahaan yang besar ke beberapa bagian yang kecil.
�?Keahlian berkomunikasi komunikasi baik secara oral maupun tertulis.
�?Keahlian berelasi dengan orang. Kemampuan tersebut penting karena di dalam menggali kebutuhan pengguna. Kesulitan di dalam berelasi dengan pengguna tentunya akan membawa dampak pada hasil sistem informasi.
�?Fleksibilitas dan adaptabilitas. Kemampuan fleksibilitas dan adaptibilitas sangat penting dalam menghadapi tantangan dan situasi yang unik pada sebuah perusahaan.
�?Karakter dan etika. Seseorang analis sistem dituntut untuk mempunyai etika dan karakter yang baik karena akses analisis sistem ke dalam informasi perusahaan yang luas.
Pada akhirnya di dalam sebuah proyek sistem informasi biasanya seorang pimpinan proyek biasanya berasal dari seorang analis sistem yang bertugas untuk mengatur sumber daya, waktu, dan biaya demi keberhasilan sebuah proyek.


Demikianlah Artikel Konteks Metode Analisis dan Desain Sistem 1, [ diktrus akutansi ]

Sekianlah artikel Konteks Metode Analisis dan Desain Sistem 1, [ diktrus akutansi ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Konteks Metode Analisis dan Desain Sistem 1, [ diktrus akutansi ] dengan alamat link http://diktrus.blogspot.com/2011/07/konteks-metode-analisis-dan-desain_11.html

0 Response to "Konteks Metode Analisis dan Desain Sistem 1, [ diktrus akutansi ] "

Posting Komentar