Apa landasan pemikiran keberagaman budaya yang tersebar di Indonesia Menurut Josselin de Jong?, [ DIKTRUS ]

Apa landasan pemikiran keberagaman budaya yang tersebar di Indonesia Menurut Josselin de Jong?, [ DIKTRUS ] - Hallo sobat blogger Pendidikan, Posting yang saya unggah pada kali ini dengan judul Apa landasan pemikiran keberagaman budaya yang tersebar di Indonesia Menurut Josselin de Jong?, [ DIKTRUS ] , Artikel ini bertujuan untuk memudahkan kalian mencari apa yang kalian inginkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel sejarah, yang kami tulis ini dapat kalian pahami dengan baik, semoga artikel ini berguna untuk kalian, jika ada kesalahan penulisan yang dilakukan oleh penulis mohon dimaafkan karena penulis masih newbie. baiklah, selamat membaca.

Judul : Apa landasan pemikiran keberagaman budaya yang tersebar di Indonesia Menurut Josselin de Jong?, [ DIKTRUS ]
link : Apa landasan pemikiran keberagaman budaya yang tersebar di Indonesia Menurut Josselin de Jong?, [ DIKTRUS ]

Baca juga


Apa landasan pemikiran keberagaman budaya yang tersebar di Indonesia Menurut Josselin de Jong?, [ DIKTRUS ]

Menurut Josselin de Jong, yang dikutip oleh Zulyani Hidayah (1999:XII-XIII) keberagaman budaya yang tersebar di Indonesia memiliki landasan pemikiran, yaitu:
1) Bahwa pada masa lampau masyarakat Indonesia itu terdiri dari beberapa persekutuan yang berlandaskan ikatan kekerabatan yang menganut garis keturunan secara unilineal, baik melalui keibuan maupun kebapakan.
 
2) Di antara persekutuan kekerabatan itu terjalin hubungan kawin secara tetap, sehingga terjelma tata hubungan yang mendudukkan kelompok kerabat pemberi pengantin wanita lebih tinggi daripada kedudukankelompok kerabat yang menerima pengantin wanita.
 
3) Seluruh kelompok kekerabatan yang ada biasanya terbagi dalam dua puluh masyarakat yang dikenal dengan istilah antropologis "Moiety" yang satu sama lain ada dalam hubungan saling bermusuhan maupun dalam berkawan, sehingga nampaknya persaingan yang diatur oleh adat.

4) Keanggotaan setiap individu, karenanya bersifat ganda dalam arti  bahwa setiap orang bukan hanya menjadi anggota kelompok kerabat yang unilineal, melainkan juga anggota kesatuan paruh masyarakat.
 
5) Pembagian masyarakat dalam dua paruh masyarakat itu mempengaruhi pengertian masyarakat terhadap isi semesta ke dalam dua kelompok yang seolah-olah saling mengisi dalam arti serba dua yang dipertentangkan dan sebaliknya juga saling diperlukan adanya.
 
6) Akibatnya juga tercermin dalam sistem penilaian dalam masyarakat yang bersangkutan. Ada pihak yang baik dan sebaliknya adapulapihak yang jahat atau buruk.
 
7) Seluruh susunan kemasyarakatan itu erat dihubungkan dengan sistem kepercayaan masyarakat yang bersangkutan, terutama yang berkaitan dengan kompleks totemisme yang didominasi dengan upacara-upacara keagamaan dalam bentuk rangkaian upacara inisiasi dan diperkuat dengan dongeng-dongeng suci baik yang berupa kesusastraan ataupun tradisi lisan.
 
8) Sifat serba dua juga tercermin dalam tata susunan dewa-dewa yang menjadi pujaan masyarakat yang bersangkutan. Walaupun dikenal lebih dari dua dewa, mereka menggolongkan ke dalam dua golongan dewa baik dan dewa buruk. Dewa yang tergolong buruk biasanya mempunyai sifat ganda karena di satu pihak digambarkan sebagai anggota masyarakat dewa yang mewakili golongan atas dan dipuja.

9) Tata susunan masyarakat dewa itu ternyata mempengaruhi tata
susunan kepemimpinan masyarakat dalam kehidupan politik yangseringkali merupakan pencerminan tentang kepercayaan yang berpangkal pada kehidupan dewata.
 
Kemajemukan dan heterogenitas masyarakat Indonesia haruslah dikembangkan sebuah model keberagaman budaya sehingga tidak menimbulkan konflik-konflik akibat perbedaan yang ada. Berubahnya cara pikir dalam mengambil kebijaksanaan politik khususnya berkaitan dengan budaya sangat penting untuk menerapkan prinsip demokrasi yang menjunjung tinggi asas persamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Demikianlah Artikel Apa landasan pemikiran keberagaman budaya yang tersebar di Indonesia Menurut Josselin de Jong?, [ DIKTRUS ]

Sekianlah artikel Apa landasan pemikiran keberagaman budaya yang tersebar di Indonesia Menurut Josselin de Jong?, [ DIKTRUS ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Apa landasan pemikiran keberagaman budaya yang tersebar di Indonesia Menurut Josselin de Jong?, [ DIKTRUS ] dengan alamat link http://diktrus.blogspot.com/2016/05/apa-landasan-pemikiran-keberagaman.html

0 Response to "Apa landasan pemikiran keberagaman budaya yang tersebar di Indonesia Menurut Josselin de Jong?, [ DIKTRUS ] "

Posting Komentar