PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI, [ diktrus akutansi ]

PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI, [ diktrus akutansi ] - Hallo sobat blogger Pendidikan, Posting yang saya unggah pada kali ini dengan judul PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI, [ diktrus akutansi ] , Artikel ini bertujuan untuk memudahkan kalian mencari apa yang kalian inginkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Akuntansi Keuangan, yang kami tulis ini dapat kalian pahami dengan baik, semoga artikel ini berguna untuk kalian, jika ada kesalahan penulisan yang dilakukan oleh penulis mohon dimaafkan karena penulis masih newbie. baiklah, selamat membaca.

Judul : PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI, [ diktrus akutansi ]
link : PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI, [ diktrus akutansi ]

Baca juga


PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI, [ diktrus akutansi ]

Aktiva tetap merupakan salah satu sarana pendukung kegiatan operasional
perusahaan. Namun seiring dengan pemakaiannya, suatu aktiva akan mengalami
penyusutan. Penyusutan aktiva tetap akan menimbulkan biaya penyusutan yang
dibebankan ke dalam laporan laba rugi setiap periode akuntansi.


Pengenalan terhadap aktiva pabrik


Aktiva pabrik adalah aktiva yang ditahan lebih dari satu tahun dan digunakan dalam operasi-operasi perusahaan. Tanah, bangunan, peralatan, perabotan, dan mesin adalah contoh aktiva-aktiva pabrik. Ketika suatu aktiva pabrik diperoleh pada awalnya, seluruh biaya yang terjadi untuk perolehan dan instalasi didebitkan pada perkiraan aktiva pabrik. Pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan tanah dapat didebitkan baik pada Tanah, Perbaikan Tanah, atau Bangunan, tergantung dari seberapa permanen mereka dan berapa lama mereka diharapkan untuk bertahan.


depresiasi

Seluruh aktiva pabrik, kecuali tanah, mengalami depresiasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi adalah fisik dan fungsional. Depresiasi fisik muncul dari penggunaan aktiva pabrik yang sebenarnya. Depresiasi fungsional berhubungan dengan faktor-faktor keusangan seperti kemajuan teknologi dan kebutuhan yang kurang akan suatu produk. Tujuan mencatat depresiasi adalah untuk menunjukkan penurunan kegunaan dari suatu aktiva, bukan penurunan dari nilai pasarnya. Depresiasi hanya mengurangi nilai perkiraan aktiva pabrik, dia tidak mengurangi perkiraan kas atau mempengaruhi aliran kas.


menentukan depresiasi

Faktor-faktor yang menentukan beban depresiasi adalah biaya awal, nilai sisa dan usia kegunaan. Depresiasi hanya dapat diperkirakan karena dia tergantung dari beberapa perubahan unsur-unsur yang potensial. Nilai sisa adalah nilai apapun yang tetap ada setelah aktiva dihentikan. Perhitungan depresiasi berdasarkan biaya awal dikurangi nilai sisa. Beberapa metode digunakan untuk menghitung depresiasi. Metode garis lurus adalah yang paling terkenal. Metode-metode depresiasi yang berbeda dapat digunakan untuk informasi laporan keuangan dan keperluan pajak.


metode garis lurus

Metode garis lurus untuk depresiasi membebankan jumlah yang sama dari depresiasi untuk setiap periode selama usia kegunaan aktiva tersebut. Dia ditentukan dengan cara mengurangkan nilai sisa dari biaya awal dan membaginya dengan jumlah tahun dari perkiraan usia. Oleh karena kemudahannya, maka dia merupakan metode yang paling banyak digunakan.


metode unit produksi

Metode unit produksi menentukan beban depresiasi berdasarkan jumlah aktiva yang digunakan. Panjangnya usia dari suatu aktiva ditunjukkan dalam bentuk kapasitas produksi. Biaya mula-mula dikurangi nilai sisa apapun dibagi dengan kapasitas produksi untuk menentukan tingkat depresiasi unit produksi pemakaian per unit. Sebagai contoh, pemakaian unit-unit dapat diperlihatkan dalam kuantitas barang-barang yang diproduksi, jumlah jam yang digunakan, sejumlah pemotongan, jumlah mil yang dikendarai atau muatan ton. Beban depresiasi dalam suatu periode ditentukan dengan cara mengalikan pemakaian tingkat tetap unit produksi. Metode depresiasi ini umumnya digunakan ketika pemakaian aktiva berubah-ubah dari tahun ke tahun.


metode saldo menurun

Metode saldo menurun (dikenal juga sebagai saldo menurun ganda) merupakan bentuk yang popular untuk mempercepat depresiasi. Tingkat yang digunakan biasanya dua kali dari tingkat yang digunakan oleh metode garis lurus. Metode ini tidak memperhitungkan perkiraan nilai sisa dalam menentukan tingkat depresiasi atau menghitung depresiasi secara periodik. Meskipun demikian, suatu aktiva tidak dapat didepresiasikan melebihi perkiraan nilai sisa. Beban depresiasi adalah lebih tinggi di tahun pertama, dan menjadi lebih kecil di tahun berikutnya.


metode jumlah angka tahun

Metode jumlah angka tahun merupakan bentuk lain untuk mempercepat depresiasi. Depresiasi tahunan dihitung dengan cara mengurangi nilai sisa dari biaya sebenarnya, dan mengalikan jumlah ini dengan angka pecahan dari depresiasi. Penyebut pecahan adalah jumlah angka tahun dari usia kegunaan; untuk usia 5 tahun, penyebutnya = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 =15. Pembilangnya adalah tahun dengan urutan mundur. Untuk tahun pertama, pembilangnya adalah 5 dan pecahannya adalah 5/15.


membandingkan metode-metode depresiasi

Metode-metode depresiasi yang berbeda memberikan hasil yang berbeda juga, dan dalam beberapa keadaan kegunaan dari metode depresiasi tertentu disarankan. Ketika penggunaan aktiva berfluktuasi dari waktu ke waktu, metode unit produksi dianjurkan. Untuk aktiva yang kegunaannya menurun lebih awal, dan mereka ditujukan terhadap biaya pemeliharaan yang tinggi sehubungan dengan bertambahnya usia mereka, maka bentuk dari depresiasi yang dipercepat harus digunakan, misalnya metode saldo menurun dan jumlah angka tahun.


depresiasi dan pendapatan pajak

Untuk kepentingan pajak, metode depresiasi garis lurus, saldo menurun, jumlah angka tahun, dan unit produksi diperkenankan sebelum tahun 1981. Antara tahun 1980 dan 1987, baik metode garis lurus maupun Sistem Pemulihan Biaya Dipercepat / Accelerated Cost Recovery System (ACRS) dapat digunakan. Undang-undang Perbaikan Pajak / The Tax Reform Act tahun 1996 merevisi ACRS dengan menyediakan daftar nilai depresiasi untuk delapan kelas aktiva pabrik. Penggunaan metode depresiasi dipercepat mengurangi kewajiban pajak dan meningkatkan aliran kas.


meninjau kembali perhitungan depresiasi

Oleh karena depresiasi merupakan perkiraan, maka dia perlu sering direvisi secara periodik selama kehidupan aktiva. Kesalahan dalam memperkirakan nilai sisa, tahun-tahun umur kegunaan, ataupun keduanya memerlukan suatu revisi. Revisi dari depresiasi hanya mempengaruhi beban depresiasi di masa yang akan datang.


membukukan beban depresiasi

Ketika depresiasi dibukukan, perkiraaan Beban Depresiasi didebitkan, dan Akumulasi Depresiasi dikreditkan. Akumulasi Depresiasi merupakam perkiraan lawan/pengganti aktiva yang menurunkan nilai aktiva pabrik. Penggunaan perkiraan lawan/pengganti membolehkan aktiva untuk diperlihatkan pada biaya, dan dengan demikian memberikan perhitungan yang lebih mudah jika suatu revisi diperlukan atau metode depresiasi yang berbeda digunakan. Pada saat suatu aktiva terjual, maka seluruh perkiraan yang berhubungan dengan depresiasi aktiva tersebut disesuaikan.


Belanja modal dan pendapatan

Pembelanjaan atas aktiva pabrik terdiri atas dua kategori:

1)- belanja modal: pembelanjaaan ini meningkatkan kapastitas produktif, efisiensi atau usia kegunaan dari aktiva, dan 2)- belanja pendapatan: pembelanjaan ini termasuk mempertahankan dan memperbaiki aktiva. Jika belanja meningkatkan efisiensi atau kapasitas suatu aktiva pabrik, maka perkiraan Aktiva Pabrik didebitkan. Jika belanja meningkatkan umur kegunaan dari suatu aktiva pabrik, maka perkiraan Akumulasi Depresiasi didebitkan. Belanja pendapatan dibebankan di tahun yang bersangkutan.


pelepasan aktiva pabrik

Aktiva pabrik dapat dilepas dengan cara menbuang, menjual, atau menukarkannya dengan aktiva lain. Tanpa memperhatikan bagaimana aktiva pabrik dilepaskan, nilai buku aktiva menjadi samasekali tidak berguna, dia diambil dari semua catatan perusahaan dengan cara mendebit perkiraan Akumulasi Depresiasi dan mengkredit perkiraan Peralatan. Ketika suatu aktiva dibuang sebelum usia kegunaanya dinilai, maka kerugian harus didebitkan pada perkiraan Kerugian atas Pelepasan Aktiva Pabrik.


pelepasan aktiva pabrik

Ketika suatu aktiva pabrik terjual, perkiraan Kas dan Akumulasi Depresiasi selalu didebitkan, dan perkiraan Peralatan dikreditkan. Pada saat terdapat kerugian atau keuntungan dari penjualan, maka baik perkiraan Kerugian atas Pelepasan Aktiva Pabrik ataupun Keuntungan atas Pelepasan Aktiva Pabrik akan memiliki suatu catatan akuntansi. Ketika aktiva pabrik yang lama ditukarkan dengan aktiva pabrik yang baru, maka biasanya disetujui bahwa keuntungan apapun dari suatu pertukaran tidak perlu diakui. Jumlah yang dimiliki setelah kredit untuk tukar tambah diketahui sebagai boot (sejumlah uang yang diserahkan besama aktiva terpakai untuk memperoleh aktiva baru), dimana dia juga memerlukan pembayaran tunai. Catatan transaksi akuntansi untuk keadaan ini adalah

� Mendebit Depresiasi Akumulasi (peralatan lama)

� Mendebit Aktiva Pabrik (peralatan baru)

� Mengkredit Aktiva Pabrik (paralatan lama)

� Mengkredit Kas.


buku besar tambahan untuk aktiva pabrik

Ketika perusahaan mempunyai sejumlah besar aktiva pabrik untuk tetap ditelusuri, maka kegunaan buku besar tambahan dianjurkan. Informasi yang terperinci dari masing-masing aktiva pabrik disimpan dalam buku besar tambahan. Seluruh aktiva pabrik dapat diidentifikasi secara khusus dengan angka yang diberikan. Bagian pertama dari angka berhubungan dengan perkiraan buku besar umum, sementara bagian kedua dari angka menunjukkan identifikasi yang diberikan terhadap aktiva. Secara periodik, adalah disarankan untuk membandingkan saldo-saldo dalam buku besar tambahan dengan perkiraan-perkiraan pengendalian dalam buku besar umum. Buku besar tambahan sangat berguna dalam menentukan beban depresiasi, memilah bentuk pajak dan asuransi, sama halnya seperti membukukan pelepasan aktiva pabrik.


metode penyusutan gabungan

Metode depresiasi penyusutan gabungan menentukan depresiasi dari sekelompok aktiva pabrik yang sama dengan menggunakan suatu nilai tunggal. Nilai ini ditentukan dengan cara membagi depresiasi tahunan dengan biaya total yang sebenarnya dari aktiva. Meskipun peralatan tertentu dalam kelompok mungkin ditanbahkan dan diberhentikan, metode ini mengasumsikan bahwa gabungan tersebut akan tetap didak berubah. Keuntungan dan kerugian dari pemberhentian atau pelepasan aktiva tidak diakui.


menyewakan aktiva pabrik

Suatu perusahaan dapat menyewa suatu properti untuk jangka waktu tertentu dibawah suatu kontrak yang dikenal sebagai sewa guna usaha. Orang yang menyewakan (lessor) adalah pemilik dari properti, dan penyewa (lessee) adalah pihak yang memiliki hak untuk menggunakan properti. Sewa guna usaha yang meliputi lebih dari sebagian besar umur aktiva, dan juga memindahkan kepemilikan kepada penyewa pada akhir sewa guna usaha, disebut dengan menyewakan modal. Aktiva yang berada dibawah modal harus ditunjukkan dalam neraca, dan oleh karenanya Aktiva Pabrik didebitkan dan perkiraan kewajiban modal dikreditkan.


aktiva tidak berwujud

Aktiva tidak berwujud tidak mempunyai keberadaan fisik. Mereka tidak dipegang untuk penjualan, dan biasanya mereka bernilai lebih tinggi bagi perusahaan. Mereka termasuk paten, hak cipta, merek dagang, goodwill, dan hak kelola. Kecuali untuk goodwill, sebagian besar aktiva tidak berwujud menerima perlindungan hukum untuk penggunaan ekslusif. Biaya perolehan perlindungan hukum untuk aktiva tidak berwujud harus didebitkan pada perkiraan aktiva tidak berwujud. Kerugian nilai periodik dari aktiva tidak berwujud disebut dengan amortiasi, dan dibebankan setiap tahun. Biaya penelitian dan pengembagan diperlakukan sebagai beban pada tahun yang bersangkutan, dan tidak dianggap sebagai aktiva tidak berwujud karena keberhasilan mereka di masa yang akan datang tidak pasti.


deplesi

Alokasi periodik atas penggunaan sumber daya alam disebut dengan deplesi. Lapisan mineral, batu bara, kayu, gas alam, dan minyak tanah merupakan subyek dari deplesi. Beban Deplesi didebitkan dan Akumulasi Deplesi dikreditkan untuk jumlah penggunaan selama periode yang bersangkutan. Penggunaannya didasarkan atas tahun berjalan produksi sebagai hitungan pecahan kapasitas total, dan penentuannya pada dasarnya sama dengan metode depresiasi unit produksi.


Penetapan dasar deplesi

j Biaya akuisisi deposit

k Biaya eksplorasi

l Biaya pengembangan

m Biaya restorasi


Biaya akuisisi

Adalah harga yang dibayarkan guna memperoleh hak properti untuk mencari dan menemukan sumber daya alam yang belum ditemukan atau harga yang harus dibayarkan untuk sumber daya yang telah ditemukan


Biaya eksplorasi

Diperlukan untuk menemukan sumber daya alam. Dalam banyak kasus, biaya ini dibebankan ketika terjadi. Apabila biaya ini berjumlah substansial dan risiko menemukan sumber daya tidak pasti, maka kapitalisasi dapat dilakukan.

Biaya pengembangan

Biaya pengembangan dibagi menjadi:


  1. peralatan berwujud

  2. biaya pengembangan tidak berwujd


Biaya restorasi

Biaya restorasi harus ditambahkan ke dasar deplesi untuk tujuan perhitungan biaya deplesi per unit. Kemudian, setiap nilai sisa yang diterima atas properti itu harus dikurangi dari dasar deplesi.


Masalah khusus dalam akuntansi deplesi

j Kesulitan mengestimasi cadangan yang dapat dipulihkan

k Masalah nilai penemuan

l Aspek pajak dan sumber daya alam

m Akuntansi untuk dividen likuidasi


image003

PENYAJIAN DAN ANALISIS

Penyajian Properti, Pabrik, Peralatan, dan Sumber Daya Alam

Dasar penilaian - biasanya biaya historis - untuk properti, pabrik, peralatan, dan sumber daya alam harus diungkapkan bersama dengan perjanjian, hak gadai, dan komitmen lainnya yang berhubungan dengan aktiva ini. Setiap kewajiban yang dijamin oleh properti, pabrik, dan peraltan, dan sumber daya alam tidak boleh dioffset terhadap aktiva ini, tetapi harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban.

Apabila aktiva disusutkan, maka akun penilaian yang biasanya disebut akumulasi penyusutan dikredit. Penggunaan akun akumulasi penyusutan mengijinkan para pemakai laporan keuangan untuk melihat biaya awal aktiva dan jumlah penyusutan yang telah dibebankan sebagai beban pada tahun lalu.

Karena dampak yang signifikan dari metode penyusutan yang digunakan terhadap laporan keuangan, maka pengungkapan berikut harus dibuat:


  1. beban penyusutan untuk periode berjalan

  2. saldo kelas utama dari aktiva yang dapat disusutkan, menurut sifat dan fungsi

  3. akumulasi penyusutan, baik menurut kelas utama aktiva yang dapat disusutkan maupun dalam jumlah total

  4. suatu uraian umum tentang metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan berkaitan dengan kelas utama aktiva yang dapat disusutkan


Analisis Properti, Pabrik, Peralatan, dan Sumber Daya Alam

Aktiva dapat dianalisis secara relatif dengan aktivitas dan profitabilitas. Seberapa efisien perusahaan menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan diukur dengan rasio perputaran aktiva. Rasio ini ditentukan dengan membagi penjualan bersih dengan rata-rata total aktiva selama periode berjalan. Jumlah yang dihasilkan adalah jumlah dollar penjualan yang diproduksi oleh setiap dolar yang diinvestasikan dalam aktiva.

Baca juga materi lainnya 


Demikianlah Artikel PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI, [ diktrus akutansi ]

Sekianlah artikel PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI, [ diktrus akutansi ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI, [ diktrus akutansi ] dengan alamat link http://diktrus.blogspot.com/2011/01/penyusutan-penurunan-dan-deplesi.html

0 Response to "PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI, [ diktrus akutansi ] "

Posting Komentar